Ada kejadian menarik di suatu hari pada tahun 711M. Waktu itu, ada seorang lelaki yang sedang berdiri di bukit karang di wilayah pantai Sepanyol. Tubuhnya perkasa, sosoknya teguh kukuh dan semangatnya membara menyala-nyala. Ia sedang memandang ke arah ombak yang bergolak dan kapal2 yang baru digunakannya menyeberang dari Afrika menuju ke Eropah. Sesaat ia mengumpulkan tenaga setelah perjalanan jauh dan menghela nafas panjang, dia punya strategi yang aneh dan gila. Setelah membulatkan tekad, dengan mantap ia berkata,
" Bakar semua kapal kita..!! "
Semua askarnya terpana menatap panglimanya dan kehairanan tak percaya dengan perintah itu. Mereka kebingungan dan memberanikan diri untuk bertanya,
" Kenapa Kau melakukan ini wahai panglima? Lalu bagaimana kita akan kembali nanti?? "
Panglima itu dengan lantang menjawab, sehingga jawabannya itu menjadi kalimah yang bersejarah.
" Kita datang ke sini bukan untuk kembali. Kita datang ke sini bukan untuk menjadi pecundang. Kita datang ke sini untuk dua pilihan, iaitu menakluk negeri ini dan kita menetap sini ATAU kita semua syahid di jalan-Nya! "
Masya-Allah, luar biasa! Kalimah itulah yang menyuntik semangat askar muslimin yang berbaris di pantai itu. Kalimah itulah yang membakar jiwa askar muslimin untuk berperang habis-habisan. Panglima tersebut merupakan seorang pahlawan Islam yang bersejarah, yang dikenali sebagai Thariq bin Ziyad.
Antara hikmah yang boleh digarap; kita harus menutup peluang untuk gagal. Dua pilihan yang diberikan Thariq adalah pilihan terbaik. Menang dan hidup mulia ATAU syahid mendapat syurga. Faidza 'azamta fa tawakal 'alallah ~ Setelah kamu membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah.
Kadang kala kita terlalu berasa khawatir dengan hal2 yang akan kita kerjakan. Sehingga fikiran itu menghalangi kita untuk berhasil. Perasaan khawatir menyebabkan kita tak melakukan apa pun, sehingga kita tak pernah belajar dari pengalaman. Akibatnya, kita kurang mendapat pengetahuan. Dan tanpa adanya pengetahuan membuat kita semakin khawatir akan apa yang terjadi. Begitu seterusnya.
Perasaan itu harus kita hilangkan. Setelah kita rencanakan dengan matang, kita harus yakin untuk melaksanakan apa telah direncanakan. Kalau kita tak yakin, bagaimana mungkin usaha yang kita lakukan akan maksimal. Dan kalau usaha kurang maksimal, hasilnya confirm tak optimal!
Maka, keyakinan itu harus ditanamkan dalam diri kita. Dalam jiwa2 setiap manusia, sehingga keraguan itu akan hilang dengan keyakinan kita. Dengan begitu, usaha yang dilakukan pun akan maksimal. Hasilnya confirm optimal!
Masa lalu adalah sejarah yang harus diambil pengajaran. Masa depan belum kita ketahui maka harus dipersiapkan, direncanakan. Doa jangan dilupakan. Hari ini milik kita yang harus kita jalani dengan penuh motivasi kebaikan.
Setelah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Setelah merencanakan dengan mengambil kira pelbagai pertimbangan, bulatkan tekad, kerjakan dengan penuh kesungguhan kemudian serahkan hasilnya kepada Allah. Yakinlah bahawa Allah bersama orang2 beriman. Jangan bersedih, SUNGGUH Allah berada di sisi. InsyAllah~
Sumber: Buletin NAH! oleh akhi Arif
No comments:
Post a Comment